(tolong klik "join this site" terlebih dahulu :) thanks before)
Polusi atau pencemaran lingkungan
adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat energi, dan atau komponen
lain ke dalam lingkungan, atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan
manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke
tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat
berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya
(Undang-undang Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 4 Tahun 1982).
Zat atau bahan yang dapat mengakibatkan pencemaran disebut
polutan. Syarat-syarat suatu zat disebut polutan bila keberadaannya dapat
menyebabkan kerugian terhadap makhluk hidup. Contohnya, karbon dioksida
dengan kadar 0,033% di udara berfaedah bagi tumbuhan, tetapi bila lebih
tinggi dari 0,033% dapat rnemberikan efek merusak.
Suatu zat dapat disebut polutan apabila:
1. jumlahnya melebihi jumlah 2. berada pada waktu yang tidak 3. berada pada tempat yang tidak |
|
Sifat polutan adalah:
1. merusak untuk sementara, tetapi bila telah bereaksi dengan zat
lingkungan tidak merusak lagi
2. merusak dalam jangka waktu lama.
Contohnya Pb tidak merusak bila
konsentrasinya rendah. Akan tetapi
dalam jangka waktu yang lama, Pb dapat terakumulasi dalam tubuh
sampai tingkat yang merusak.
1. merusak untuk sementara, tetapi bila telah bereaksi dengan zat
2. merusak dalam jangka waktu lama.
POLUTAN
Polutan
atau bahan pencemaran adalah bahan/benda yang menyebabkan pencemaran,
baik secara langsung maupun tidak langsung, seperti sampah. Polutan
terjadinya jika suatu lingkungan tercemar atau kotor karena adanya suatu zat
yang dapat mengurangi kualitas tempat tersebut. Selain itu polutan
terjadi karena terjadinya suatu perpindahan antara gaya tarik degan zat
tersebut. Suatu zat atau bahan dapat disebut sebagai
zat pencemar atau polutan apabila zat atau bahan tersebut mengalami hal-hal
sebagai berikut.
1. Jumlahnya melebihi jumlah normal/ambang batas.
2. Berada pada tempat yang tidak semestinya.
3. Berada pada waktu yang tidak tepat.
Secara
sifat, polutan dapat dibedakan menjadi 4, yaitu:
- polutan fisik yaitu polutan yang fisiknya
mencemarkan lingkungan. Contohnya: pecahan botol, pecahan keramik, besi
tua.
- polutan kimiawi
yaitu polutan yang berbentuk senyawa kimia
baik senyawa sintetis maupun yang alami, yang karena konsentrasinya cukup
tinggi sehingga dapat menimbulkan pencemaran. Contohnya: gas CO, CO2, SO4,
logam Pb(timbal), merkuri.
- polutan biologis
yaitu polutan yang berbentuk makhluk hidup
yang dapat menimbulkan pencemaran. Contohnya: bakteri E.Coli,
tumbuhan gulma,
dan sebagainya.
- polutan sosial budaya yaitu polutan yang dapat
berbentuk perilaku
atau hasil budaya
yang tidak sesuai dengan norma
sosial budaya
setempat, sehingga mengganggu kehidupan sosial budaya
masyarakat. Contohnya: anak-anak yang tawuran di daerah sekitar masyarakat.
Macam-macam
PolutanBerdasarkan sifatnya, polutan dapat dibedakan menjadi
2 (dua), yaitu:
1. Polutan biodegredable adalah polutan yang dapat diuraikan oleh proses alam. Contoh: kayu,
kertas, bahan, sisa makanan, sampah, dedaunan, dan Iain-Iain.
2. Polutan non biodegredable adalah polutan yang tidak dapat diuraikan oleh proses alam sehingga
akan tetap berada pada lingkungan tersebut untuk jangka waktu yang sangat lama.
Contoh: gelas, kaleng, pestisida, residu radioaktif, dan logam toksik.
Berdasarkan
wujudnya, polutan dapat dibedakan menjadi3 (tiga), yaitu:
1. Polutan padat, misalnya kertas, kaleng, besi, logam, plastik, dan Iain-Iain.
2. Polutan cair, misalnya tumpahan minyak, pestisida, detergen, dan sebagainya.
3. Polutan gas, misalnya CFC, karbon dioksida, karbon monoksida, metana, dan
Iain-Iain.
Dalam
jumlah yang dapat membahayakan kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan,
mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak properti.
Pencemaran
udara dapat ditimbulkan oleh sumber-sumber alami maupun kegiatan manusia.
Beberapa definisi gangguan fisik seperti polusi suara, panas, radiasi atau
polusi Pencemar udara dibedakan menjadi dua yaitu, pencemar primer dan pencemar
sekunder. Polutan udara
primer, yaitu polutan yang mencakup 90% dari jumlah polutan udara seluruhnya,
dapat dibedakan menjadi lima kelompok sebagai berikut:
Karbon monokside (CO)
Nitrogen
(NOx)
Hidrokarbon
(HC)
Sulfur diokside
(SOx)
Atau pencemar primer
adalah substansi pencemar yang ditimbulkan langsung dari sumber pencemaran
udara. [Karbon monoksida] adalah sebuah
contoh dari pencemar udara primer karena ia merupakan hasil dari pembakaran. Pencemar sekunder adalah
substansi pencemar yang terbentuk dari reaksi pencemar-pencemar primer di
atmosfer. Pembentukan [ozon]dalam [smog fotokimia] adalah sebuah contoh
dari pencemaran udara sekunder.ahaya dianggap sebagai polusi udara. Sifat alami
udara mengakibatkan dampak pencemaran udara dapat bersifat langsung dan lokal,
regional, maupun global.
Dampak kesehatan
Substansi
pencemar yang terdapat di udara dapat masuk ke dalam tubuh melalui sistem
pernapasan. Jauhnya penetrasi zat pencemar ke dalam tubuh bergantung kepada
jenis pencemar. Partikulat berukuran besar dapat tertahan di saluran pernapasan
bagian atas, sedangkan partikulat berukuran kecil dan gas dapat mencapai
paru-paru. Dari paru-paru, zat pencemar diserap oleh sistem peredaran darah dan
menyebar ke seluruh tubuh.
Dampak kesehatan
yang paling umum dijumpai adalah ISPA (infeksi saluran pernapasan akut),
termasuk di antaranya, asma, bronkitis, dan gangguan pernapasan lainnya.
Beberapa zat pencemar dikategorikan sebagai toksik dan karsinogenik.
memperkirakan
dampak pencemaran udara di Jakarta yang berkaitan dengan kematian prematur,
perawatan rumah sakit, berkurangnya hari kerja efektif, dan ISPA pada tahun
1998 senilai dengan 1,8 trilyun rupiah dan akan meningkat menjadi 4,3 trilyun
rupiah di tahun 2015.
Sumber
Polusi Udara
Secara umum terdapat 2 sumber
pencemaran udara yaitu pencemaran akibat sumber alamiah (natural sources),
seperti letusan gunung berapi, dan yang berasal dari kegiatan manusia
(aniropogenic sources), seperti yang berasal dari transportasi, emisi pabrik, dan
lain-lain. Di dunia dikenal zat pencemar udara utama
yang berasal dari kegiatan manusia yaitu :
Karbon monoksida (CO),
Oksida. Sulfur (SOx),
Nitrogen Oksida(NOx),
Partikulat, Hidrokarbon (HC)
Gas rumah Kaca (CH4, CO2 dan N2O)
Selain itu pencemaran udara dapat
menimbulkan hujan asam, pengikisan lapisan ozon, kerusakan pada tanaman,
pelapukan bangunan atau patung-patung yang terbuat dari batu serta dapat
mempercepat empat kali lebih cepat proses pengaratan pada benda-benda yang
terbuat dari besi. Yang lebih mengerikan lagi adalah
bahwa pencemaran udara ini dapat menyebabkan kerusakan lingkungan lebih jauh
yaitu menimbulkan efek rumah kaca yang akan menaikkan suhu permukaan bumi atau
dikenal dengan global warming. Hal ini akan menyebakan kenaikan permukaan air
laut karena es di kutub akan mencair. Global warming juga berdampak pada
perubahan iklim di bumi yang akan menimbulkan kekeringan dan banjir di seluruh
dunia. Hal tersebut akan menyebabkan penyediaan pangan akan terganggu.
Sumber Polutan
Air
Sumber polusi air antara lain limbah
industri, pertanian dan rumah tangga. Ada beberapa tipe polutan yang dapat
masuk perairan yaitu : bahan-bahan yang mengandung bibit penyakit, bahan-bahan
yang banyak membutuhkan oksigen untuk pengurainya, bahan-bahan kimia organic
dari industri atau limbah pupuk pertanian, bahan-bahan yang tidak sedimen
(endapan), dan bahan-bahan yang mengandung radioaktif dan panas.
Penggunaan
insektisida seperti DDT (Dichloro Diphenil Trichonethan) oleh para petani,
untuk memberantas hama tanaman dan serangga penyebar penyakit lain secara
berlabihan dapat mengakibatkan pencemaran air. Terjadinya pembusukan yang
berlebihan diperairan dapat pula menyebabkan pencemeran. Pembuangan sampah
dapat mengakibatkan kadar O2 terlarut dalam air semakin berkurang karena
sebagian besar dipergunakan oleh bakteri pembusuk.
Pembuangan
sampah organic maupun yang anorganic yang dibuang kesungai terus-menerus,
selain mencemari air, terutama dimusim hujan ini akan menimbulkan banjir.
Belakangan ini musibah karena polusi air datang seakan tidak terbendung lagi
disetip musim hujan. Sebenarnya air hujan adalah rahmat. Akan tetapi rahmat
dapat menjadi ujian apabila kita tidak mengelolanyadengan benar.
Jika kita
amati, air adalah unsur alam yang penting bagi manusia dengan sifat mengalir
dan meresapnya. Apabila jalur-jalur alirannya terganggu dan lahan resapannya
terbatas, air akan mengalir kesegala penjuru mengisi ruang-ruang yang paling
rendah. Akhirnya terjadilah banjir. Karena itu yang disebut polusi air karena
banyak kita yang kurang disiplin, misalnya dalam kebersihan lingkungan dan
membuang sampah sembarangan.
Musibah banjir
dapat terbagi dua akibat polusi air antara lain :
- Banjir bandang (banjir besar), terjadi akibat air meluap dari jalur-jalur aliran (sungai) dengan volume air yang besar.
- Banjir genangan yaitu banjir local (setempat) akibat tergenangnya / terkonsentrasinya air hujan disuatu daerah yang saluran air (arainase) dan lahan resapannya terbatas. Akibatnya dalam waktu tertentu (temporer) air akan mengalir disekitar lingkungan rumah kita.
Sumber
Polusi Tanah
Pencemaran tanah berasal dari limbah
rumah tangga, kegiatan pertanian, dan pertambangan.
Limbah rumah tangga.
Dalam rumah
tangga, air digunakan untuk minum, memasak, mencuci, dan berbagai keperluan
lainnya. Setelah digunakan, air dibuang atau mengalir ke selokan. Selanjutnya,
air tersebut mengalir ke sungai, danau, dan laut. Air buangan rumah tangga atau dikenal sebagai limbah
domestik mengandung 95% sampai 99% air dan sisanya berupa limbah organik .
Sebagian dari
air buangan terdiri atas komponen nitrogen, seperti urea dan asam urik yang
kemudian akan terurai menjadi amoniak dan nitrit. Pada perairan yang dimasuki
oleh limbah rumah tangga biasanya akan menyebabkan populasi ganggang menjadi
meningkat pesat sebagai akibat banyaknya persediaan nutrien.
Sebaliknya,
persediaan oksigen dalam perairan tersebut semakin berkurang. Di sana dapat
ditemukan Tubifex sp., hewan air yang mampu hidup dengan baik di bawah kondisi
defisiensi oksigen.
Semakin ke hilir atau ke arah
muara, limbah organik lebih terurai secara sempurna sehingga kandungan oksigen
dalam air kembali normal. Hewan dan tumbuhan air dapat tumbuh dengan baik.
Selain itu limbah rumah tangga
terpenting adalah sampah.
Sampah dalam
jumlah banyak seperti di kota-kota besar, berperan besar dalam pencemaran
tanah, air, dan udara. Tanah yang mengandung sampah diatasnya akan menjadi
tempat hidup berbagai mikroorganisme penyebab penyakit. Pencemaran oleh mikroorganisme
dan polutan lainnya dari sampah akan mengurangi kualitas air tanah. Air tanah
yang menurun kualitasnya dapat terlihat dari perubahan fisiknya, misalnya bau,
warna, dan rasa, bahkan terdapat lapisan minyak. Beberapa jenis sampah, seperti
plastik dan logam sulit terurai sehingga berpengaruh pada kemampuan tanah
menyerap air.
Limbah pertanian
Dalam kegiatan pertanian, penggunaan
pupuk buatan, zat kimia pemberantas hama (pestisida), dan pemberantas tumbuhan
pengganggu (herbisida) dapat mencemari tanah, dan air.
Herbisida merupakan pestisida yang 40% produknya sudah digunakan di
dunia. Para petani menggunakan herbisida untuk
mengontrol atau mematikan sehingga tanaman pertanian dapat tumbuh dengan baik.
Percobaan pada kelinci dan kera menggunakan dosis herbisida diatas 25%
menunjukkan bahwa pemberian makanan dan minuman yang dicampur herbisida dapat
menyebabkan organ hati dan ginjal hewan tersebut mudah terkena tumor dan
kanker.
Fungisida
merupakan pestisida yang digunakan untuk mengontrol atau memberantas cendawan
(fungi) yang dianggap sebagai wabah atau penyakit. Penyemprotan fungisida dapat
melindungi tanaman pertanian dari serangan cendawan parasit dan mencegah biji
(benih) menjadi busuk di dalam tanah sebelum berkecambah. Akan tetapi, sejak
metal merkuri sangat beracun terhadap manusia, biji-bijian yang telah mendapat
perlakuan fungisida yang mengandung metal merkuri tidak pernahdimanfaatkan
untuk bahan makanan. Fungisida dapat memberi dampak buruk terhadap lingkungan.
Insektisida merupakan bahan kimia
yang digunakan untuk membunuh serangga hama. Jenis pestisida ini sudah
digunakan manusia sejak lama. Pestisida dan herbisida memiliki sifat sulit
terurai dan dapat bertahan lama di dalam tanah. Residu pestisida dan herbisida
ini membahayakan kehidupan organisme tanah.
Senyawa
organoklorin utama di dalam insektisida adalah DDT (Dikloro Difenil
Trikloroetana) dapat membunuh mikroorganisme yang sangat penting bagi proses
pembusukan, sehingga kesuburan tanah terganggu Tanah yang tercemar pupuk
kimiawi, pestisida, dan herbisida dapat mencemari sungai karena zat-zat
tersebut dapat terbawa air hujan atau erosi.
Penggunaan
pupuk buatan secara berlebihan menyebabkan tanah menjadi masam, yang
selanjutnya berpengaruh terhadap produktivitas tanaman. Tanaman menjadi layu,
berkurang produksinya, dan akhirnya mati. Pencemaran tanah oleh pestisida dan
herbisida terjadi saat dilakukan penyemprotan. Sisa-sisa penyemprotan tersebut
akan terbawa oleh air hujan, akhirnya mengendap di tanah. Penggunaan
bahan-bahan kimiawi secara terus menerus akan mengakibatkan kerusakan tekstur
tanah, tanah mengeras, dan akan retak-retak pada musim kemarau.
Pertambangan
Aktivitas
penambangan bahan galian juga dapat menimbulkan pencemaran tanah. Salah satu
kegiatan penambangan yang memiliki pengaruh besar mencemarkan tanah adalah
penambangan emas. Pada penambangan emas, polusi tanah terjadi akibat penggunaan
merkuri (Hg) dalam proses pemisahan emas dari bijinya. Merkuri tergolong
sebagai bahan berbahaya dan beracun yang dapat mematikan tumbuhan, organisme
tanah, dan mengganggu kesehatan manusia.
Polusi
Suara
A. Definisi Polusi / Pencemaran
Suara
Bunyi atau suara adalah kompresi
mekanikal atau gelombang longitudinal yang merambat melalui medium. Medium atau
zat perantara ini dapat berupa zat cair, padat, gas.
Jadi, gelombang bunyi dapat merambat misalnya di dalam air, batu bara, atau
udara. Kebanyakan suara
adalah merupakan gabungan berbagai sinyal, tetapi suara murni secara teoritis
dapat dijelaskan dengan kecepatan osilasi atau frekuensi yang diukur dalam
Hertz (Hz) dan amplitudo atau kenyaringan bunyi dengan pengukuran dalam
desibel. Manusia mendengar bunyi saat gelombang bunyi, yaitu getaran di
udara atau medium lain, sampai ke gendang telinga manusia. Batas frekuensi
bunyi yang dapat didengar oleh telinga manusia kira-kira dari 20 Hz sampai 20
kHz pada amplitudo umum dengan berbagai variasi dalam kurva responsnya.
Jadi, pencemaran suara adalah
gangguan pada lingkungan yang diakibatkan oleh bunyi atau suara yang
mengakibatkan ketidaktentraman makhluk hidup di sekitarnya. Pencemaran suara
diakibatkan suara-suara bervolume tinggi yang membuat daerah sekitarnya menjadi
bising dan tidak menyenangkan. Tingkat kebisingan
terjadi bila intensitas bunyi melampui 70 desibel (dB).
B. Penyebab Pencemaran Suara
Zat atau bahan
yang dapat mengakibatkan pencemaran disebut polutan. Syarat-syarat suatu zat
disebut polutan bila keberadaannya dapat menyebabkan kerugian terhadap makhluk
hidup. Sifat polutan adalah:
1. Merusak untuk sementara, tetapi
bila telah bereaksi dengan zat lingkungan tidak merusak lagi.
2. Merusak dalam jangka waktu
lama.
Dalam pencemaran suara, kebisingan
yang dialami sehari – hari tanpa sadar merupakan faktor utama terjadinya
pencemaran suara. Apalagi pada era modern seperti sekarang
ini banyak sekali alat – alat yang menggunakan mesin yang berbunyi bising serta
penggunaan gadget yang bisa memutar bunyi dengan earphone yang suaranya
langsung mengenai gendang telinga tanpa ada perantara merupakan suatu hal yang
beresiko mengakibatkan pencemaran suara.
Saat berada di
rumah, telinga kita diisi oleh riuhnya suara binatang peliharaan, suara AC,
televisi, dan banyak hal lain. Saat berada di jalan, kita juga mendengar
keriuhan lain: proyek pembangunan, suara kendaraan umum yang menderu dan musik
yang dinyalakan orang lain. Di kabin mobil, kapal laut, dan pesawat terbang
menimbulkan suara mesin yang menderu. Juga di pabrik atau tempat kerja yang
memakai kipas angin besar, kompresor, trafo, dan pompa. Di hotel, perkantoran,
atau apartemen biasanya saluran udaranya mengeluarkan bising.
Sebagai contoh
beberapa kebisingan yang menyebabkan kebisingan yang kekuatannya diukur dengan
dB atau desibel adalah
1. Orang ribut / silat lidah = 80
dB
2. Suara kereta api / krl = 95 dB
3. Mesin motor 5 pk = 104 dB
4. Suara petir = 120 dB
5. Pesawat jet tinggal landas =
150 dB
C. Dampak Pencemaran Suara
Tingkat
pencemaran didasarkan pada kadar zat pencemar dan waktu (lamanya) kontak.
Menurut WHO, tingkat pencemaran dibedakan menjadi 3, yaitu sebagai berikut :
1. Pencemaran yang mulai
mengakibatkan iritasi (gangguan) ringan pada panca indra dan tubuh serta telah
menimbulkan kerusakan pada ekosistem lain.
2. Pencemaran yang sudah
mengakibatkan reaksi pada faal tubuh dan menyebabkan sakit yang kronis.
3. Pencemaran yang kadar zat-zat
pencemarnya demikian besarnya sehingga menimbulkan gangguan dan sakit atau
kematian dalam lingkungan.
Menurut
penelitian, musik berirama keras, hingga 'berlimpah ruah' berdampak dramatik
pada psikologi. Selain berakibat merusak gendang pendengaran, menurut Dr.
Luther Terry, mantan peneliti di Badan Bedah AS, yang melakukan penelitian
adanya akibat negatif terkait suara yang bising, proses pendengaran melibatkan:
kontruksi jantung, peredaran darah, meningkatkan kerja hati, pernafasan yang
meningkat, menghambat penyerapan kulit dan tekanan kerangka otot, sistem
pencernaan berubah, aktivitas yang berhubungan dengan kelenjar yang memberi
pertanda pada zat-zat kimia dalam tubuh termasuk darah dan air seni, efek
keseimbangan organ. Juga keseimbangan efek perasa dan perubahan kimia di otak.
Itu semua merupakan sebagian dari efek suara bising pada manusia.
Terry juga mengungkapkan adanya
efek negatif suara gaduh dalam perkembangan janin. Penelitian menemukan pula,
kalau setelah terpapar suara berkekuatan tinggi, seperti suara pesawat yang
tinggal landas atau tempat kerja yang sangat ramai, tekanan darah meningkat
hingga 30%. Pengaruh negatif bertambah dengan adanya kenyataan tekanan darah
meningkat dalam tingkat yang tinggi, bahkan saat paparan suara bising berakhir.
D. Cara Menanggulangi Pencemaran
Suara
Dari uaraian
diatas tentang begitu berbahayanya pencemaran suara yang menyebabkan berbagai
gangguan pada manusia, kini banyak digunakan sistem kendali bising yang aktif.
Menurut Dr Ir Bambang Riyanto Trilaksono MSc, peneliti dan dosen pada
Departemen Teknik Elektron, Institut Teknologi Bandung (ITB), secara
konvensional bising diredam dengan memakai bahan-bahan peredam.
Bahan tersebut ditempatkan di
sekitar sumber bising atau di dinding ruang yang intensitas bisingnya mau
dikurangi. Sayangnya, kendali bising pasif hanya efektif pada frekuensi tinggi.
Jika pada frekuensi rendah diterapkan sistem ini, bahan peredam yang dibutuhkan
akan lebih berat dan tebal. "Ini meningkatkan biaya, bahkan kadang-kadang
membuat sistem sulit diimplementasikan," kata Bambang.
Pada dasarnya pengendali bising
aktif adalah peredam bising dengan menggunakan sumber suara yang dikendalikan
dan melawan sumber bising yang tidak dikehendaki.
Bambang
menjelaskan, prinsip yang digunakan dalam kendali bising aktif (active noise
control/ANC) adalah interferensi destruktif antara bising dan suatu sinyal
suara lain, lazimnya disebut antisound). Sistem ini membangkitkan sinyal yang
fasanya berlawanan dengan bising yang mau diredam.
Meskipun sederhana dalam teori,
prinsip ini sulit pada prakteknya. Penyebabnya karena karakteristik sumber
bising akustik dan lingkungan selalu berubah terhadap waktu, frekuensi,
amplitudo, dan fasa. Selain itu, kecepatan suara bising tidak stasioner.
Selain itu kini
di perkantoran, hotel atau apartemen di kota – kota besar yang dekat dengan
lalu lintas utama atau dekat bandara yang dirasa lingkungannya mempunyai
kebisingan yang tidak bisa ditolerir oleh pendengaran manusia, maka Direktur
Jendera Bina Marga sejak tahun 1999 mencanangkan bangunan peredam bising.
Dimensi Bangunan Peredam Bising tersebut antara lain :
a. Tinggi minimal 2,75m (makin
tinggi kemampuan redaman makin baik).
b. Tebal dinding minimal 10 cm.
Sedangkan Bahan bangunan peredam
bisik
a. Penggunaan bahan untuk
mereduksi bising adalah dari hasil olahan industri berupa beton ringan agregat
yang disebut ALWA berupa konblok (masif) dengan komposisi campuran: Semen :
Pasir : ALWA= 1 : 4 : 4
b. Dimensi konblok ALWA dapat
dicetak menurut ukuran pabrik, sebagai berikut: (30 x 10 x 15) atau
(30x15x15)cm
c. Bahan selain ALWA seperti Bata
Merah atau Batako harus dengan rancangan khusus untuk memperoleh kemampuan
redaman bising yang baik.
Secara terus
menerus program ini terus disosialisasikan oleh pemerintah dalam upayanya
mengurangi polusi suara. Kebijakan yang sudah diambil oleh pemerintah dalam
menanggulangi polusi suara dan polusi udara adalah mengendarai mobil dengan
sistem 3 in 1 yaitu dalam satu mobil minimal harus diisi dengan 3 orang, agar
keributan yang terjadi akibat kemacetan, asap dan desing suara mesin tidak
terlalu memadati jalan raya. Selain itu yang perlu dilakukan pemerintah adalah
mengurangi penjualan kendaraan bermotor, karena hal ini merupakan salah satu
pemacu terjadinya kebisingan di jalanan. Karena melihat kenyataan sekarang ini,
setiap individu tidak lepas dari kendaraan bermotor.
Dari setiap individu pun kesadaran
akan pentingnya pengurangan polusi suara harus lebih digalakkan. Misalnya
dengan tidak terlalu banyak memakai alat elektronik yang menimbulkan suara
bising, tidak berteriak dalam berbicara atau tidak mendengarkan musik dengan
earphone dengan sangat keras. Karena secara tidak langsung hal itu bisa
mengurangi kelelahan otak dalam mendengar.
Dari pabrik
atau lembaga–lembaga penemuan teknologi baru, seharusnya memikirkan juga
tentang efek samping terhadap mesin yang menimbulkan suara gaduh. Pihak
produsen seharusnya memasang peredam suara dalam setiap poduknya sehingga
kebisingan dapat diminimalisir.
Sumber
Polusi Suara
Di zaman serba
maju seperti sekarang, bukan hanya polusi air dan udara saja yang menjadi
permasalahan sehari-hari. Polusi
suara yang disebabkan oleh berbagai kondisi pun sangat sulit dihindari. Suara
bising kendaraan bermotor, pesawat terbang, deru mesin pabrik, hingga
radio/tape recorder yang berbunyi keras merupakan sumber-sumber polusi suara
yang sangat mengganggu indera pendengaran kita.
Ciri polusi suara adalah suara
bising yang teramat mengganggu, sehingga cepat atau lambat akan memengaruhi
kondisi kejiwaan manusia. Bukan hanya itu, jika kondisi ini dialami dalam kurun
waktu yang panjang, imbasnya akan membuat telinga berkurang kepekaannya.
Manusia
mempunyai batas kemampuan untuk mendengar suara mulai dari 20 hingga 20.000
hertz. Atau setara dengan rentang hingga 140 desibel (tingkat Kebisingan).
Lebih dari itu, hampir dapat dipastikan terjadi kerusakan pada gendang telinga
dan organ-organ lain dalam gendang telinga manusia.
Ambang batas
maksimum yang aman bagi manusia adalah 80 desibel. Bagi mereka yang bekerja
diatas batas tersebut, dalam jangka panjang akan mengalami gangguan
pendengaran. Oleh karena itu disarankan untuk melakukan medical examination
atau pemeriksaan pendengaran secara berkala sebagai upaya mencegah Noise
Induced Hearing Lose atau ketulian akibat kebisingan.
Sebetulnya,
polusi suara bukan hanya menggangu indera pendengaran saja. Berada di
lingkungan dengan suara bising yang mengganggu juga dapat menyebabkan
hipertensi, karena terpicu oleh emosi yang tidak stabil. Hasil studi
epidemiologis di Amerika Serikat menyebutkan, ketidakstabilan emosi akibat
terpapar suara bising akan mengakibatkan stress. Jika ditambah dengan
penyempitan pembuluh darah, maka dapat memacu jantung untuk bekerja lebih keras
memompa darah keseluruh tubuh. Dalam waktu yang lama, tekanan darah akan naik,
dan terjadilah hipertensi.
Penelitian
serupa juga dilakukan pada 2003 oleh Robert Koch Institute di Jerman terhadap
1.700 penduduk Kota Berlin. Hasilnya menyatakan, orang yang hidup dengan
kebisingan lalu lintas cenderung memiliki tekanan darah tinggi dibandingkan
mereka yang tingal di lingkungan yang lebih tenang. Dr Heidemarie Wende dari
Federal Environment Agency, yang mengepalai studi tersebut mengatakan bahwa
studi ini menunjukkan bahwa polusi suara meningkatkan tekanan darah, dan
karenanya memiliki dampak buruk bagi kesehatan jangka panjang.
Walaupun
terdengar sepele, ada baiknya kita mulai memerhatikan kesehatan indera
pendengaran kita. Karena kemampuan mendengar adalah sebuah karunia yang tak
ternilai harganya.
0 komentar:
Post a Comment